Saat bulan puasa kita tidak hanya untuk diwajibkan menahan diri tanpa makan dan minum saja, namun kita juga harus berhenti merokok dalam waktu lebih dari 12 jam.
Hal ini tentu menjadi suatu tantangan yang tidak mudah bagi mereka yang perokok berat, tapi umumnya biasanya pada umat muslim di bulan puasa berhasil melewatinya.
Bagi seorang perokok yang berat, saat tidak mendapat nikotin dalam tubuhnya memang dapat menyebabkan beberapa gejala pada tubuh. Lalu apa saja sih yang dapat terjadi pada seseorang yang tiba-tiba berhenti merokok ? Dan bagaimana cara mereka mengatasinya saat berhenti merokok dengan drastis ?
Gejala.
Sering digambarkan sama dengan obat ilegal dan etinsitas adiktif lainnya, gejala dari penarikan nikotin seperti reaksi tubuh akan berubah drastis terhadap pengurangan asupan pada suatu substansi secara tiba-tiba. Gejala seperti ini pada sebagian orang dapat diatasi, dan juga ada yang sebagian lainnnya tidak.
Pada mereka yang tidak bisa mengatasi gejala seperti itu dapat berdampak pada kehidupannya dalam sehari-hari, kesehatan psikologi atau mental, dan mobilitasnya.
Ketergantungan.
Merokok merupakan suatu yang dapat dengan mudah menimbulkan rasa candu walaupun bahaya dari rokok sudah sering diperingatkan.
Ketergantungan pada rokok sering dikait-kaitkan dengan rasa candu karena mengkonsumsi rokok lebih dari satu dalam seharinya.
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat memicu terjadinya rasa candu yang dapat menyebabkan seseorang kecanduan akan rokok. Dari setiap para perokok yang berhenti merokok saat bulan puasa seperti sekarang ini, biasanya akan merasakan gejala penarikan seperti yang tadi kita bahas, dalam waktu tiga sampai lima hari tanpa berhenti.
Termasuk juga gejala-gejala seperti mudah emosi, sulit berkonsentrasi dan mudah terganggu.